UJI KORELASI CONSISTENCY DAN CROSSTABS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX7i8QFdD6wvlCjqyJJ4EKAelRpCcP9jJxRz_HE9TMbXrdqv7l7fEmTi_TK4RBWkTydqrUiIW4BwMyuLSOKy1yFWQ8nOm7jBvsbHG3_uHKhT5plV2tcnNlZN_Xd9uaTGAJmTwXOxzo4C4/s72-c/pervasive-ia-ia-summit-56-728.jpg
Deskripsi Produk anda
UJI KORELASI CONSISTENCY
(masimal korelasi hingga 5 variabel) DAN CROSSTABS
1. Definisi dan Konsep dari Analisis Crosstab
Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Singkatnya, analisis crosstab merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris dengan variabel dalam kolom.
Crosstabs (Tabulasi Silang) merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami karena menyilangkan dua variabel dalam satu tabel.
Crosstabs dilihat dari beberapa metode uji yang digunakan yaitu berupa
· uji chi-squre test untuk mengetahui hubungan antara baris dan kolom
· uji directional measures untuk mengetahui kesetaraan antar hubungan variabel.
· Uji tatistic measures untuk mengetahui hubungan setara berdasarkan chi-square.
· Uji contingency tatistict untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua variabel.
· Uji lambda Berfungsi merefleksikan reduksi pada error bilamana value-value dari suatu variabel digunakan untuk memprediksi value-value dari variabel lain.
· Uji Phi dan Cramer’s V: Untuk menghitung koefisien phi dan varian cramer.
· Uji Goodman dan Kruskal tau Digunakan untuk membandingkan probabilitas error dari dua situasi.
Uji hipotesis yang dilakukan adalah :
Ho = tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 = ada hubungan antara baris dan kolom
2. Kegunaan Analisis Crosstab dalam Perencanaan
Secara umum, dalam analisis crosstab variabel-variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna untuk :
a. Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi.
b. Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan.
c. Mengatur data untuk keperluan analisis tatistic.
d. Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu sehingga dapat dianalisis ada tidaknya hubungan.
Analisis crosstab ini juga diperlukan dalam hal perencanaan wilayah dan kota. Yaitu secara umum adalah untuk mengetahui hubungan sebab – akibat dari suatu peristiwa yang terjadi. Misalnya untuk mencari apakah berpengaruh atau tidak suatu kepadatan penduduk dengan jumlah sarana atau prasarana yang ada di suatu kota. Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh tersebut, dapat digunakan analisis crosstab (tabulasi silang). Atau untuk menganalisis masalah kependudukan. Sebagai contoh, pendapatan masyarakat dengan kecenderungan masyarakat tersebut berbelanja, dan sebagainya.
3. Data dan Jenis Data yang Dibutuhkan
Berikut adalah data yang akan diangkat sebagai contoh kasus dalam analisis crosstab. Yaitu data mengenai kepadatan penduduk kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, dengan fasilitas kesehatan yang tersedia di kecamatan tersebut pada tahun 2010. Jadi di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan penduduk, apakah akan berpengaruh pada jumlah fasilitas kesehatan yang ada di daerah tersebut. Fasilitas kesehatan yang akan diambil sebagai contoh kasus adalah jumlah puskesmas dan apotek.
Tabel Kepadatan Penduduk dan Jumlah Fasilitas Kesehatan
di Kabupaten Banjarnegara Tehun 2010
Kecamatan
|
Kepadatan
|
Jumlah Puskesmas
|
Jumlah Apotek
|
Susukan
|
Tidak Padat
|
2
|
1
|
Klampok
|
Padat
|
2
|
5
|
Mandiraja
|
Cukup Padat
|
2
|
4
|
Purwonegoro
|
Cukup Padat
|
2
|
3
|
Bawang
|
Cukup Padat
|
2
|
3
|
Banjarnegara
|
Padat
|
2
|
11
|
Pagedongan
|
Tidak Padat
|
1
|
0
|
Sigaluh
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Madukara
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Banjarmang
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Wanadadi
|
Cukup Padat
|
2
|
2
|
Rakit
|
Padat
|
2
|
1
|
Punggelan
|
Padat
|
2
|
1
|
Karangkobar
|
Padat
|
1
|
1
|
Pagentan
|
Cukup Padat
|
2
|
0
|
Pejawaran
|
Tidak Padat
|
1
|
0
|
Batur
|
Cukup Padat
|
2
|
1
|
Wanayasa
|
Tidak Padat
|
2
|
0
|
Kalibening
|
Tidak Padat
|
1
|
1
|
Pandanarum
|
Tidak Padat
|
1
|
0
|
Data – data di atas agar menjadi informasi yang dapat membantu perencanaan ke depannya, maka diperlukan analisis data sesuai dengan kebutuhan. Di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan penduduk dengan jumlah fasilitas, sehingga analisis yang digunakan adalah analisis crosstab. Berikut adalah tahapan – tahapan analisis crosstab.
Sumber: https://goo.gl/8EPDLB
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.