UJI KORELASI SPEARMAN (masimal korelasi hingga 15 variabel)
UJI KORELASI SPEARMAN (masimal korelasi hingga 15 variabel)
KORELASI SPEARMAN RANK
(Suharto)
Korelasi Rank Spearman digunakan
untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila
masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk Ordinal.
Contoh:
Ada 10 orang responden yang diminta
untuk mengisi daftar pertanyaan tentang Motivasi dan Prestasi dalam sebuah
kantor. Jumlah responden yang diminta mengisi daftar pertanyaan itu 10
karyawan, masing-masing diberi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Nilai yang
diberikan oleh kesepuluh responden tentang Motivasi dan Prestasi itu diberikan
pada contoh berikut. Yang akan diketahui adalah apakah ada hubungan antara
Motivasi dengan Prestasi.
Berdasarkan hal tersebut maka:
Judul penelitian adalah : Hubungan
antara Motivasi dengan Prestasi.
Variabel penelitiannya adalah :
nilai jawaban dari 10 responden tentang Motivasi (Xi) dan Prestasi (Yi)
Rumusan masalah: apakah ada hubungan
antara variabel Motivasi dan Prestasi?
Hipotesis:
Ho: tidak ada hubungan antara
variabel Motivasi dan Prestasi.
Ha: ada hubungan antara variabel
Motivasi dan Prestasi
5. Kriteria Pengujian Hipotesis
Ho ditolak bila
harga ρ hitung > dari ρ tabel
Ho diterima bila harga ρ hitung ≤ dari ρ tabel
Penyajian data
Jawaban responden yang telah
terkumpul ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Nilai Motivasi dan Prestasi
Nomor responden
|
Jumlah Skor
|
Jumlah skor
|
1
|
9
|
8
|
2
|
6
|
7
|
3
|
5
|
6
|
4
|
7
|
8
|
5
|
4
|
5
|
6
|
3
|
4
|
7
|
2
|
2
|
8
|
8
|
9
|
9
|
7
|
8
|
10
|
6
|
6
|
6. Perhitungan untuk pengujian
Hipotesis
Data tersebut diperoleh dari sumber
yang berbeda yaitu Motivasi (Xi) dan Prestasi (Yi). Karena sumber datanya
berbeda dan berbentuk ordinal, maka untuk menganalisisnya digunakan Korelasi
Rank yang rumusnya adalah:
ρ = 1 – ( 6Σbi 2 : N
( N2 – 1 )
ρ
= koefisien korelasi Spearman Rank
di =
beda antara dua pengamatan berpasangan
N
= total pengamatan
Korelasi Spearman rank bekerja
dengan data ordinal. Karena jawaban responden merupakan data ordinal, maka data
tersebut diubah terlebih dahulu dari data ordinal dalam bentuk ranking yang
caranya dapat dilihat dalam Tabel 2.
Bila terdapat nilai yang sama, maka
cara membuat peringkatnya adalah: Misalnya pada Xi nilai 9 adalah peringkat ke
1, nilai 8 pada peringkat ke 2, selanjutnya disini ada nilai 7 jumlahnya dua.
Mestinya peringatnya kalau diurutkan adalah peringkat 3 dan 4. tetapi karena
nilainya sama, maka peringkatnya dibagi dua yaitu: (3 + 4) : 2 = 3,5. akhirnya
dua nilai 7 pada Xi masing-masing diberi peringkat 3,5. Selanjutnya pada Yi
disana ada nilai 8 jumlahnya tiga. Mestinya peringkatnya adalah 2, 3 dan 4.
Tetapi karena nilainya sama maka peringkatnya dibagi tiga yaitu: (2 + 3 + 4) :
3 = 3. Jadi nilai 8 yang jumlahnya tiga masing-masing diberi peringkat 3 pada
kolom Yi. Selanjutnya nilai 7 diberi peringkat setelah peringkat 4 yaitu
peringkat 5. Lanjutkan saja…..
Tabel 2. Tabel penolong untuk
menghitung koefisien korelasi Spearman Rank.
Nomor Responden
|
Nilai Motivasi Resp. I (Xi)
|
Nilai Prestasi dari Resp. II
(Yi)
|
Peringkat (Xi)
|
Peringkat (Yi)
|
bi
|
bi2
|
1
|
9
|
8
|
1
|
3
|
-2
|
4
|
2
|
6
|
7
|
5,5
|
5
|
0,5
|
0,25
|
3
|
5
|
6
|
7
|
6,5
|
0,5
|
0,25
|
4
|
7
|
8
|
3,5
|
3
|
0,5
|
0,25
|
5
|
4
|
5
|
8
|
8
|
0
|
0
|
6
|
3
|
4
|
9
|
9
|
0
|
0
|
7
|
2
|
2
|
10
|
10
|
0
|
0
|
8
|
8
|
9
|
2
|
1
|
1
|
1
|
9
|
7
|
8
|
3,5
|
3
|
0,5
|
0,25
|
10
|
6
|
6
|
5,5
|
6,5
|
-1
|
1
|
0
|
7
|
Selanjutnya harga bi2 yang
telah diperoleh dari hitungan dalam tabel kolom terakhir dimasukkan dalam rumus
korelasi Spearman Rank :
ρ = 1 – 6.7 : ( 10 x
102 -1 ) = 1 – 0,04 = 0,96
Sebagai interpretasi, angka ini
perlu dibandingkan dengan tabel nilai-nilai ρ(dibaca: rho) dalamTabel
3. Dari tabel itu terlihat bahwa untuk n = 10, dengan derajat kesalahan 5 %
diperoleh harga 0,648 dan untuk 1 % = 0,794. Hasil ρ hitung ternyata
lebih besar dari ρ tabel
Derajat kesalahan 5 %….. 0,96
> 0,648
Derajat kesalahan 1 %….. 0,96
> 0,794
Hal ini berarti menolak Ho dan
menerima Ha.
Kesimpulan :
Terdapat hubungan yang
nyata/signifikan antara Motivasi (Xi) dengan Prestasi (Yi). Dalam hal ini
hipotesis nolnya (Ho) adalah: tidak ada hubungan antara variabel Motivasi
(Xi) dengan Prestasi (Yi). Sedangkan hipotesis alternatifnya (Ha) adalah:terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara variabel Motivasi (Xi)
dengan Prestasi (Yi). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Atau dengan kata lain bahwa variabel Motivasi
mempunyai hubungan yang signifikan dengan Prestasi.
Tabel 3: Tabel Nilai-nilai ρ (RHO),
Korelasi Spearman Rank
N
|
Derajat signifikansi
|
N
|
Derajat signifikansi
|
||
5%
|
1%
|
5%
|
1%
|
||
5
|
1,000
|
16
|
0,506
|
0,665
|
|
6
|
0,886
|
1,000
|
18
|
0,475
|
0,625
|
7
|
0,786
|
0,929
|
20
|
0,450
|
0,591
|
8
|
0,738
|
0,881
|
22
|
0,428
|
0,562
|
9
|
0,683
|
0,833
|
24
|
0,409
|
0,537
|
10
|
0,648
|
0,794
|
26
|
0,392
|
0,515
|
12
|
0,591
|
0,777
|
28
|
0,377
|
0,496
|
14
|
0,544
|
0,715
|
30
|
0,364
|
0,478
|
Sumber: https://goo.gl/jZqK5t
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.